Program kecerdasan buatan Google kalahkan juara dunia catur Igo
Diluar dugaan, itulah yang bisa diungkapkan oleh Demis Hassibis sang pendiri Google Deep Mind sekaligus pencipta program kecerdasan buatan yang diberi nama AlphaGO. Pertandingan sendiri diadakan pada 12 Maret 2016 ini mempertemukan AlphaGO dengan pemegang 18 Kali juara internasional catur Igo yang berasal dari Korea Selatan yang bernama Lee Sedol. Anehnya, Lee Sedol tidak mampu sama sekali membalas satu poin pun dan harus menyerah dengan skor 3 - 0.
Tentu saja hal ini membuat Hassibis sangat gembira dengan hasil yang diraih oleh Programnya. " Hasil ini sangat diluar pemikiran kami sebelumnya. Kami tidak berpikir bisa mengalahkan seorang profesional Igo dengan hasil mencolok seperti ini." ungkapnya. Seperti dilansir Reuters. Lee Sedol tidak mampu menandingi kehebatan yang ditunjukkan oleh AlphaGO.
Sebenarnya Catur Igo sendiri adalah permainan yang sering dimainkan orang asia timur seperti Jepang, China, serta Korea Selatan. Permainan ini sendiri memadukan antara strategi serta keuletan dalam permainannya. Untuk memainkan Catur Igo sendiri diperlukan batu berwarna putih serta hitam. Masing - masing pemain diharuskan untuk mengisi bilah lokasi catur yang telah disediakan.
Pemain yang menang adalah pemain yang bisa mengisi lokasi catur igo paling banyak. Dibanding dengan permainan catur pada umumnya, catur igo memiliki beberapa kesulitan untuk pengembangan program kecerdasan buatan. Itu bisa kita ketahui dari petak yang ada pada catur igo. Banyaknya petak membuat kemungkinan yang bisa diambil akan sangat banyak serta akan memiliki hasil yang berbeda.
Tidak sama dengan permainan catur yang petaknya tidak terlalu banyak serta gerakan setiap bidaknya bisa diprediksi. Sebelumnya, Kasparov yang notabene adalah pemegang juara dunia catur juga harus mengakui kekalahannya dengan Program Kecerdasan buatan yang diciptakan IBM bernama Deep Blue.
Lee Sedol sendiri berniat untuk tidak kalah dalam pertandingan selanjutnya. Lee Bertekad bisa memenangkan pertandingan meskipun kalah di pertandingan pertama. " Maaf untuk seluruh pendukung saya. Pertandingan pertama memang sangat sulit untuk saya, meskipun saya sudah mempunyai pengalaman yang sangat banyak dalam permainan catur Igo ini. Tetapi tekanan yang ada sangatlah besar serta kemampuan yang saya miliki masih belum sebanding, tapi saya akan berusaha untuk mengalahkannya. " Ucap Lee saat menyelesaikan pertandingan pertama di Seoul. Korea Selatan.
Hassibit menambahkan, program kecerdasan buatan AlphaGO ini sendiri hampir mendekati kecerdasan yang dimiliki manusia asli pada umumnya. Dengan penambahan sistem serta beberapa simulasi, nantinya diharapkan program kecerdasan buatan ini bisa bersaing dengan manusia asli di bidang catur Igo.
Setelah 3 kali kalah dari AlphaGO. Dipertandingan keempat, Lee Sedol akhirnya merasakan kemenangan pertamanya atas AlphaGO. Meskipun kalah dalam agregat, Lee berhasil menyelesaikan misinya untuk bisa mengalahkan AlphaGO meski hanya sekali.
Sekian artikel pada kesempatan kali ini, jika kalian merasa artikel ini sangat bermanfaat. Silahkan bagikan artikel ini dengan menekan tombol share dibawah.
Terimakasih telah mengunjungi Serba Korea Selatan. Nantikan info terbaru serta terlengkap mengenai apa saja tentang korea selatan hanya di Serba Korea Selatan. Sampai jumpa dilain waktu.
Label:
Berita,
Teknologi
0 komentar: